Cara kerja menara air


Menara air adalah sebuah kontainer penyimpanan air besar yang ditinggikan yang dibangun untuk menampung persediaan air pada tinggi yang cukup untuk memberi tekanan pada sistem distribusi air. Pemberian tekanan terjadi melalui peninggian air; untuk setiap ketinggian 10.20 sentimeter (4,016 in), air memberi tekanan sebesar 1 kilopascal (0,145 psi). Ketinggian 30 m (98,43 kaki) menghasilkan tekanan sebesar 300 kPa (43,511 psi), tekanan yang cukup untuk mengoperasikan dan memenuhi persayaratan sistem distribusi dan tekanan air domestik.

Banyak menara air dibangun selama Revolusi Industri; sebagian di antaranya sekarang dianggap sebagai markah tanah dan monumen arsitektural, dan tidak boleh diruntuhkan. Sebagian lainnya diubah menjadi apartemen atau griya tawang eksklusif.



Pengguna pasokan air (kota, pabrik, bangunan) harus memiliki tekanan air untuk menjaga keamanan pasokan air. Jika suplai air tidak bertekanan cukup, maka bisa terjadi:

  1. Air tidak dapat mencapai lantai atas sebuah gedung
  2. Keran tidak dapat mengeluarkan air karena tidak cukup aliran
  3. Mengurangi ketergantungan air tanah (air tanah biasanya tercemari dengan mikroorganisme, debu, pasir, pupuk, dan terkontaminasi zat beracun lainnya)

Menara air dapat memasok air bahkan ketika listrik padam, karena mereka bergantung padatekanan yang dihasilkan oleh ketinggian air. Tapi, pompa air juga butuh listrik untuk mengaliri air ke menara.

Cara kerja menara air:

  1. Pompa mengalirkan air ke menara
  2. Air tersimpan di menara
  3. Tinggi menara memberikan tekanan hidrostatik untuk mengalirkan air ke pengguna

Semoga bisa menjadi bahan belajar

4 responses to this post.

  1. nice feby..

    Balas

Tinggalkan komentar